Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Sebuah Rangkaian Frasa yang Mewakili Rasa

Batas Pandang By: Sekar Hidayatun Najakh Pada jutaan satuan meter, aku dihantui oleh semburat jejak-jejak sepi Lolongan dan jeritan suara jarum detik Menyisakan sayatan gundah yang tajam melirik             Pada bentangan ruang dan waktu,             rintik hujan mengalirkan sungai di pipi            Duniaku terasa menghimpit dalam batas yang beku             Malu, berharap pandang sosok sang pemilik hati Bukan dinding beton yang tak berpintu, bukan juga benteng megah yang berbatu, dan bukan pula pagar labirin yang berliku-liku Kau dan aku hanya terpisah pada batas poros waktu

Sebuah Rangkaian Frasa yang Mewakili Rasa

Bersambung… By: Sekar Hidayatun Najakh Kau hadirkanku dalam undangan skenario-Mu Memantik kesyahduan pagelaran kisah temu Hingga episode demi episode lalu berlalu, Tenggelam dalam derasnya pusaran waktu             Di setiap untaian hari, semakin kukenali             Rona paras pemberi kendali sebuah arti             Ia terpahat elok dalam ruang benak             Namun, mengapa kini menyisakan sesak? Izinkan aku di sini saja dalam senandung Menghirup rindu yang sudah tak terbendung Menerka-nerka gentar tanya yang terpasung Haruskah episode kita bersambung?

Mengapa Harus Cinta? (2)

Mengapa Harus Cinta? (2) By: Sekar Hidayatun Najakh Sumber Gambar dari Google Image Jika ada sepotong pertanyaan, “Mengapa harus cinta?” seperti pada tulisan sebelumnya kembali dipertanyakan, nah kira-kira kita harus jawab apa lagi yaa? Tidak cukup dengan senyuman yaa…, tapi kalau senyumannya disertai dengan jawaban nah itulah yang diharapkan. Membahas mengenai cinta memang seakan tiada habisnya. Kita berada di dunia ini juga karena cinta, kita bernapas juga karena cinta, kita bisa menjalani kehidupan sampai saat ini juga karena cinta. Cinta darimana? Tentu saja cinta murni dari Allah ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa harus cinta? Sebab, cinta menjadikan kita bisa merasakan segala rasa. Benar bukan? Tentu saja benar demikian. Begitupun ketika kita merasakan cinta kepada makhlukNya. Cinta bisa dimaknai dengan mudah, namun realisasinya tidak juga dikatakan mudah tidak pula dikatakan susah. Cinta pada hakikatnya adalah murni dan suci hanya saja banyak hal yang me