Memangnya ada, ya, hidup berwarna terus? Tentu saja akan ada sisi kelabu yang datang sesekali.
Siapa, sih, yang tak ingin menyaksikan mimpi yang pernah ditanam dan dirawat tumbuh subur sampai bisa dinikmati keindahan bunganya. Tentu saja semua ingin itu, kan?
Bukan suatu hal yang asing lagi. Tentang persepsi dan ekspektasi kita tentang hidup memang demikian adanya. Sangat manusiawi, tidak bisa kita pungkiri.
Tuhan paham benar apa maunya kita. Serta Tuhan pun tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Sehingga, percayalah Tuhan tak mengutus semesta secara semena-mena.
Kita dengan porsi yang sudah ditimbang pas, tidak kurang dan tidak lebih. Perbanyak muhasabah dan syukur agar kita menjadi pribadi yang lebih tabah.
Tanda dari rasa syukur adalah ketika hati dan pikiran bersatu menyepakati keputusan semesta. Yuk, sepakat, ya.
Komentar
Posting Komentar